Kelayakan Air Terjun Batu Tepong Sebagai Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam di KPLH Rinjani Timur Desa Gunung Malang

Authors

  • Muhammad Azwar Fahri Nasruddin Universitas Mataram
  • Hairil Anwar Universitas Mataram
  • Niechi Valentino Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/goescienceed.v5i3.417

Keywords:

Kelayakan, Air Terjun, Obyek Daya Tarik Wisata Alam

Abstract

Pesona alam Air Terjun Batu Tepong adalah daya tarik wisata pada kawasan Hutan Lindung Petak 178 KPHL Rinjani Timur Desa Gunung Malang, Lombok Timur. Destinasi ekowisata Air Terjun Batu Tepong belum lama dikelola, karena itu masih sedikit penelitian yang dilakukan dan belum teruji kelayakannya. Sebuah Destinasi Pariwisata harus memperhatikan standar kesesuaian dalam pengelolaannya agar tetap lestari. Penelitian ini menargetkan untuk menentukan kelayakan pada obyek wisata alam Air Terjun Batu Tepong. Penelitianini berpedoman pada Badan Standarisasi Nasional Indonesia (2014), hal ini sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8013 tentang Pengelolaan Pariwisata Alam, yang meliputi prinsip kelestarian fungsi ekosistem, prinsip kelestarian obyek daya tarik wisata alam (ODTWA), prinsip kepuasan, keselamatan serta kenyamanan pengunjung, prinsip manfaat ekonomi. Hasil akhir menunjukkan objek daya tarik wisata alam Air Terjun Batu Tepong memperoleh kelayakan nilai sebesar 84%, artinya termasuk dalam kelas kelayakan (Nilai kelayakan >66,6%), sebagian besar didasarkan pada standar ADO-ODTWA.

References

Badan Standarisasi Nasional. (2014). Pengelolaan Pariwisata Alam. Gd Manggala Wanabakti. Jakarta.

Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. (2003). Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA). Bogor.

Firashinta, A., Aji, I. M. L., Anwar, H. (2022). Kelayakan Obyek Wisata Alam Gua Pengkoak di Taman Hutan Raya Nuraksa. Jurnal Wana Tropika, 12, 34–46.

Mulyadi, M. (2019). Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya [Quantitative and Qualitative Research and Basic Rationale to Combine Them]. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 15(1), 128–138.

Nabilah, M. (2023). 10 Negara dengan Nilai Indeks Ekowisata Tertinggi di Dunia Versi Forbes Advisor (2023). Diambil dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/08/10/indonesia-masuk-daftar-destinasi-ekowisata-terbaik-di-dunia .

Rahayu, S.D. 2019. Potensi Wisata Danau Kualomudo di Kelurahan Balai Makam Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Universitas Islam Riau. Riau. Indonesia.

Rahmadi, R. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian.

Antasari Press. Banjarmasin.

Riani, N. (2021). Pariwisata Adalah Pisau Bermata 2. Jurnal Inobasi Penelitian, 2: 1469–1474.

Rosmawati, R. (2022). Analisis Kelayakan Pada Destinasi Wisata Rintisan Di Kolam Renang Tirta Rebanbela Desa Lenek Ramban Biak Kabupaten Lombok Timur. Universitas Islam Negeri Mataram. Mataram. Indonesia.

Safe’i, R., Febryano, G. I., & Aminah, L. N. (2018).

Pengaruh Keberadaan Gapoktan Terhadap

Pendapatan Petani dan Perubahan Tutupan

Lahan di Hutan Kemasyarakatan. Jurnal Ilmuilmu Sosial dan Humaniora, 20(2), 109–114.

Sahir, S. H. (2022). Metodelogi Penelitian. KBM

Indonesia. Yogyakarta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Yafie A. S., Suharyono, Abdilah Y. (2006). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya

Witno., Maria., Supandi D. (2020). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKM) Tandung Billa di Kelurahan Battang Kota Palopo. Jurnal Penelitian Kehutanan Bonita. 2: 35–42.

Downloads

Published

2024-08-28

Issue

Section

Articles