Analisis Kejadian Hujan Es di Kabupaten Tabanan Menggunakan Citra Satelit Himawari, Radar Cuaca, dan Model ECMWF
Authors
I Dewa Gede Loka Maheswara Dewa , Ahmad Hanif Al’Aziz , Rayhan Rafi , Yosafat Donni HaryantoDOI:
10.29303/goescienceed.v6i3.1166Published:
2025-08-31Issue:
Vol. 6 No. 3 (2025): AgustusKeywords:
Hujan Es; data model, satelit, Himawari, Prediksi Cuaca NumerikAbstract
Hujan es merupakan fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam waktu singkat dan dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Fenomena ini umumnya dipicu oleh pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang kuat akibat kondisi atmosfer yang labil dan lembap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika atmosfer yang menyebabkan kejadian hujan es di Kabupaten Tabanan pada tanggal 1 November 2024. Analisis dilakukan dengan menggunakan data citra satelit Himawari-8, citra radar cuaca, dan data reanalisis dari ECMWF. Hasil analisis menunjukkan bahwa kejadian hujan es didahului oleh kondisi atmosfer yang sangat labil, adanya belokan angin dan konvergensi di lapisan bawah atmosfer, serta suplai kelembapan yang melimpah. Pertumbuhan awan secara vertikal teridentifikasi melalui penurunan suhu puncak awan dan kemunculan awan Cumulonimbus. Citra radar cuaca menunjukkan pola reflektivitas yang mengindikasikan adanya presipitasi intens yang mendukung terbentuknya butiran es di dalam awan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian hujan es di wilayah tropis merupakan hasil dari interaksi kompleks antara ketidakstabilan atmosfer, dinamika angin, dan kandungan uap air, serta menekankan pentingnya pemanfaatan data penginderaan jauh dan model numerik untuk mendukung sistem peringatan dini cuaca ekstrem.References
Anugrah, J., Paski, I., & Sepriando, A. (2017). Analisis Dinamika Atmosfer Kejadian Hujan Es Memanfaatkan Citra Radar dan Satelit Himawari-8 (Studi Kasus: Tanggal 3 Mei 2017 di Kota Bandung). Seminar Nasional Penginderaan Jauh Ke-4 Tahun 2017. Retrieved from www.satelit.bmkg.go.id
Ardiansyah, D. (2022). Labilitas Atmosfer Terkait Kejadian Hujan Es ( Studi Kasus Hujan Es di Sindang Dataran Bengkulu Tanggal 25 Juni 2021).
Ayasha, N. (2022). Kajian Analisis Parameter Vertical Velocity dan Kaitannya dengan Kondisi Parameter Cuaca saat Kejadian Hujan ES. Buletin GAW Bariri (BGB), 3(1), 17–24. https://doi.org/10.31172/bgb.v3i1.64
Badri, A., & Darmawan, Y. (2024). Analisis Kondisi Atmosfer pada Kejadian Hujan ES di Kota Palembang 04 November 2023. GEOGRAPHIA : Jurnal Pendidikan Dan Penelitian Geografi, 5, 59–67. https://doi.org/10.53682/gjppg.v5i1.8469
Darmawan, Y. & Afriyanti. (2025). Analisis Pertumbuhan Awan Konvektif Berbasis Data Citra Satelit pada Kejadian Puting Beliung Tanjungpandan Kabupaten Belitung (Studi Kasus 17 Mei 2023). Jurnal Kolaboratif Sains, 8(4), 1830–1839. https://doi.org/10.56338/jks.v8i4.6951
Diniyati, E., Syofyan, D. Q., & Mulya, A. (2021). Analisis Hujan Es di Kabupaten Ngawi Berdasarkan Citra Satelit Himawari-8 dan Data Reanalisis Copernicus ECMWF. Jurnal Geografi, 18(2), 69–75. https://doi.org/10.15294/jg.v18i2.28010
Djazim, S. (2011). Potensi Atmosfer dalam Pembentukan Awan Konvektif Pada Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca Di Das Kotopanjang dan Das Singkarak 2010. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 12(1), 9–16.
Drift, R. J. van der, & O’Gorman, P. A. (2024). Dependence of convective precipitation extremes on near-surface relative humidity. Retrieved from https://arxiv.org/abs/2412.16306
Fadholi, A. (2012). Analisa Kondisi Atmosfer pada Kejadian Cuaca Ekstrem Hujan Es (Hail ). Jurnal Ilmu Fisika Indonesia, 1(D). https://doi.org/10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28526
Fibriantika, E., & Mayangwulan, D. (2020). Analisis Spasial Indeks Stabilitas Udara di Indonesia. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 21, 1–12. https://doi.org/10.29122/jstmc.v21i1.4005
Hamid, M., Dayana, I., & Si, N. (2022). Meteorologi. Guepedia.
Kusumawardani, N., & Azani, A. A. (2022). Kajian Indeks Stabilitas Atmosfer Terhadap Kejadian Hujan Lebat Di Kota Bitung:(Studi Kasus Tahun 2020-2021). Jurnal Widya Climago, 4(1).
Lutgens, F. K., Tarbuck, E. J., & Herman, R. L. (2018). The Atmosphere An Introduction to Meteorology Fourteenth Edition (14th ed.). Pearson.
Mason, B. J. (1971). The Physics of Clouds (2nd ed.). Oxford: Clarendon Press.
Maulidianto, Tempo, N. F. R., & Haryanto, Y. D. (2024). Analisis Kondisi Atmosfer Saat Kejadian Hujan Es (Studi Kasus: Kejadian Hujan Es Tanggal 29 November 2023 di Kabupaten Timor Tengah Selatan). JFT: Jurnal Fisika Dan Terapannya, 11(1), 60–77. https://doi.org/10.24252/jft.v11i1.45152
Paski, J. A. I., Permana, D. S., Prayudha, S. S., & Pertiwi, D. A. S. (2022). Pemanfaatan Citra Radar Cuaca Untuk Analisis Kejadian Hujan Es Di Surabaya Tanggal 21 Februari 2022. Jurnal Sains Dan Teknologi Atmosfer, 2(2), 1–8.
Rogers, R. R., & Yau, M. K. (1989). A Short Course in Cloud Physics (3rd ed.). Butterworth-Heinemann.
Suryanto, W., & Luthfian, A. (2019). Pengantar Meteorologi. Ugm Press.
Suwignyo, P., Syaidi, A., Redha, N. I., & Novvria, S. (2022). Studi Awan Konvektif Penyebab Hujan Es Menggunakan Radar Cuaca Doppler Single Polarization di Bogor (23 September 2020). Jurnal Aplikasi Meteorologi, 1(1), 32–42. https://stmkg.balai2bmkg.id/index.php/jam/article/view/17
Wicaksono, H., Sadarang, F., & Fadlan, A. (2019). Analisis Hujan Es di Kota Lubuklinggau dengan Memanfaatkan Data Citra Sa℡it Himawari-8 dan Radiosonde. Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika Dan Aplikasinya), 3, 130. https://doi.org/10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28526
Wirjohamidjojo, S., & Swarinoto, Y. S. (2014). Indeks dan Peredaran Atmosfer Tropik. Puslitbang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
License
Copyright (c) 2025 Kappa Journal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.