Korelasi Hambatan Jenis dan Hambatan Konus untuk Identifikasi Zona Lemah Di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat
DOI:
https://doi.org/10.29303/jppfi.v2i2.73Abstract
Ancaman kerusakan bangunan dan infrasruktur lainnya disebabkan oleh adanya zona lemah di bawah permukaan yang dapat menyebabkan bencana alam, seperti likuifaksi, khususnya di pesisir pantai, yang dicirikan memiliki muka air tanah dangkal, tingkat kepadatan lapisan tanah sangat lepas dan geologi daerah terdiri dari batu pasir dan endapan aluvium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai hambatan jenis (resistivitas) dan hambatan konus dari zona lemah di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat dan bagaimana hubungan empiris nilai resistivitas dengan hambatan konus. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner dengan jumlah 6 lintasan dan panjang setiap lintasan 200 meter dan juga menggunakan uji sondir pada 3 titik. Berdasarkan hasil interpretasi data diperoleh litologi batuan di daerah penelitian terdiri dari lapisan pasir jenuh air, lempung lanauan, lempung pasiran dan pasir padat. Hasil inversi data geolistrik menunjukkan keberadaan zona lemah membentang pada seluruh daerah penelitian kecuali pada lintasan 3 dan lintasan 4 yang ditafsirkan tidak berbahaya bagi bangunan diatasnya karena tersusun oleh zona kuat. Diperoleh zona lemah dengan nilai resistivitas kurang dari 10 yang diidentifikasi sebagai lapisan pasir jenuh air dan lempung lanauan dan dibuktikan pula dengan hasil uji sondir memiliki nilai hambatan konus kurang dari 20 kg/cm2. Resistivitas dan hambatan konus berbanding lurus dan hubungan empiris yang dihasilkan berupa grafik polinomial orde tiga dengan koefisien determinasi.0,804References
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat. 2017. Sekotong dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Lombok Barat.
Makmur Syukron, Sehah, Sugito, 2016, Analisis Zona Lemah (Amblesan) Di Kawasan Jalan Raya Gunung Tugel Kabupaten Banyumas Berdasarkan Survei Geolistrik Konfigurasi Wenner, Techno, Volume 17 No. 2, Hal. 111 – 121
(Bappeda NTB) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah NTB. 2000. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir dan Laut Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat Laporan Akhir. Mataram: Kerjasama Bappeda NTB dengan Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor.
B. Istadi, G Pramono, P Sumintadireja, S Alam. 2009. Modeling Study of Growth and Potential Geohazard for LUSI Mud Volcano East Java Indonesia. Marine and Petroleum Geology xxx , 1-16.
Bowles, J. 1984. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknisi Tanah (Mekanika Tanah). Jakarta: Erlangga.
Das B.M. 2005. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip dan Rekayasa Geoteknis). Jakarta: Erlangga.
Hakim, dan Rahma Hi. Manrulu. 2016. Aplikasi Konfigurasi Wenner dalam Mengananlisis Jenis Material Bawah Permukaan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biru Ni 05. Palopo: Universitas Cokroaminoto Palopo.
Holtz, R.D. dan Kovacs, W.D. 1981. An Introduction to Geotechnical Engineering. New Jersey: Prentice Hall.
Achmad, Fadly, 2011, Korelasi Nilai Hambatan Konus (Qc) Dan Cbr Lapangan Pada Tanah Lempung Desa Imbodu, SAINTEK VOL 6, NO 1
Reynolds, J.M. 1997. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics. New York: Jhon Geophysicsin Hydrogeological and Wiley and Sons Ltd.
Schmertmann, J. H. 1978. Guidelines for Cone Penetration Test, Performance and Design. US. Depatment of Transportation, Washington, DC, Report No.FHWA-TS-78-209.
Wafid, Muhammad A.N, Sugiyanto, Tulus Pramudyo, dan Sarwondo. 2014. Resume Hasil Kegiatan Pemetaan Geologi Pulau Lombok Skala 1:250.000. Bandung: Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.